☁️ Sebagian Rezeki Kita Milik Orang Lain
Islammelarang memakan hak orang lain tanpa ridhanya. Oleh karena itu setialah mengatur rejeki orang lain yang dititipkan lewat kita dan janganlah klaim bahwa itu milik kita semua. Apabila kita memiliki 10 piring makanan, ingatlah bahwa kita hanya bisa makan satu saja. "siapa yang menyerupai suatu kaum maka ia termasuk
HargaWindowss 10 Pro Fpp terbaru - Jika Anda ingin membeli Windowss 10 Pro Fpp namun masih bingung dengan harga yang ditawarkan, berikut ini adalah daftar harga Windowss 10 Pro Fpp murah terbaru yang bersumber dari beberapa toko online Indonesia. Anda bisa mencari produk ini di Toko Online yang mungkin jual Windowss 10 Pro Fpp.
AllahTa'ala berfirman, "Dan Allah melebihkan sebahagian kalian dari sebagian yang lain dalam hal rezeki. Perbanyaklah mensyukuri apa yang ada, abaikan harta yang mengelilingi orang lain. Kita dan mereka memiliki kisah perjalanan hidup yang berbeda. Fokuskan diri hanya pada Illahi, niscaya hidup serasa lebih berarti. Lampung, Selasa 23
CxDnz. Pertanyaan Saya tahu Allah telah menentukan rezeki kita. Apa yang dianggap rezeki? Apakah hanya sekedar uang yang kita usahakan sendiri serta hasil usaha tangan-tangan kita? Atau termasuk juga apa yang dihibahkan kepada kita dari kerabat atau orang lain? Apakah yang terakhir juga termasuk rezeki? Teks Jawaban antara nama Allah yang mulia adalah Ar-Razzaq Maha Pemberi Rezeki. Allah taala berfirman وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ * مَا أُرِيدُ مِنْهُمْ مِنْ رِزْقٍ وَمَا أُرِيدُ أَنْ يُطْعِمُونِ * إِنَّ اللَّهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِينُ سورة الذاريات 56 – 58 “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. Aku tidak menghendaki rezeki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi-Ku makan. Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezeki Yang mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh.” QS. Az-Zariyat 56-58 Kata Ar-Razzaq adalah ungkapan yang menunjukkan lebih, dari isim Fail Ar-Raziq, maksudnya yang banyak memberi rezeki. Semua yang telah Allah tentukan kepada hamba-hamba-Nya dan diturunkan dari simpanan-Nya untuk manusia, baik itu berupa harta, anak, istri, ilmu atau akhlak atau kesehatan adalah rezeki dari Allah kepada hamba-Nya. Baik hal itu lewat usaha tangannya atau warisan yang diwariskan kepadanya atau pemberian hibah yang sampai kepada hamba-Nya. Allah ta’ala berfirman وَفِي السَّمَاءِ رِزْقُكُمْ وَمَا تُوعَدُونَ سورة الذاريات 22 “Dan di langit terdapat sebab-sebab rezekimu dan terdapat pula apa yang dijanjikan kepadamu.” QS. Az-Zariyat 22 Dan firman-Nya وَمَا بِكُمْ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ اللَّهِ سورة النحل 53 “Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah datangnya.” QS. An-Nahl 53 Nabi sallallahu’alaihi wa sallam menamakan apa yang sampai kepada seorang hamba berupa harta dari orang lain sebagai rezeki. Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dari Nabi sallallahu’alaihi wa sallam bersabda مَنْ آتَاهُ اللَّهُ مِنْ هَذَا الْمَالِ شَيْئًا مِنْ غَيْرِ أَنْ يَسْأَلَهُ فَلْيَقْبَلْهُ ؛ فَإِنَّمَا هُوَ رِزْقٌ سَاقَهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَيْهِ رواه أحمد، رقم 7908، وصححه الألباني في صحيح الجامع، رقم 5921 “Siapa yang Allah berikan sejumlah harta kepadanya tanpa dia memintanya, hendaklah dia terima. Karena sesungguhnya itu adalah rezeki yang dihantarkan Allah Azza wajalla kepadanya.” HR. Ahmad, no. 7908, dinyatakan shahih oleh Albany dalam Shahih Al-Jami’, no. 5921. Dari Qo’qo’ bin Hakim, sesungguhnya Abdul Aziz bin Marwan menulis surat kepada Abdullah bin Umar agar menulis kebutuhan anda kepadaku, berkata, maka Abdullah bin Umar menjawab dengan menulis,”Sesungguhna saya mendengar Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam bersabda ابْدَأْ بِمَنْ تَعُولُ وَالْيَدُ الْعُلْيَا خَيْرٌ مِنْ الْيَدِ السُّفْلَى وَإِنِّي لَأَحْسِبُ الْيَدَ الْعُلْيَا الْمُعْطِيَةَ وَالسُّفْلَى السَّائِلَةَ ، وَإِنِّي غَيْرُ سَائِلِكَ شَيْئًا وَلَا رَادٍّ رِزْقًا سَاقَهُ اللَّهُ إِلَيَّ مِنْك رواه أحمد، رقم 6402، وصححه محققو المسند “Mulailah dengan orang yang menjadi tanggung jawab anda, tangan di atas lebih baik daripada tangan dibawah.” Saya beranggapan bahwa tangan di atas itu yang memberi dan tangan di bawah itu orang yang menerima meminta. Dan saya tidak meminta sedikitpun kepada anda namun tidak akan menolak rezeki yang Allah hantarkan kepadaku lewat anda.” HR. Ahmad, no. 6402, dinyatakan shahih oleh peneliti Al-Musnad Al Baihaqi rahimahullah mengatakan, “Abu Sulaiman mengatakan sebagaimana aku dikabarkan darinya, kata Ar-Razaq adalah yang menanggung rezeki dan memberikan kepada semua jiwa apa yang dapat menguatkannya berupa makanan. Dia juga berkata, “Semua yang sampai kepadanya, baik itu yang mubah dan yang tidak mubah, adalah rezeki Allah. Dalam arti Dia yang telah memberikannya makanan dan kebutuhan hidupnya.” Al-Asma was Sifat, 1/172. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan, “Kata Ar-Rizku’ maksudnya adalah apa yang Allah halalkan bagi hamba dan Dia jadikan hal itu sebagai miliknya. Dimaksudkan juga apa yang dikonsumsi seorang hamba. Makna Yang pertama seperti firman-Nya وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ “Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu.” QS. Al-Munafiqun 10 Dan firman-Nya وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ “Dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka.” QS. Al-Baqarah 3 Maka rezeki di sini adalah yang halal dan yang dimiliki, tidak termasuk di dalamnya khamar minuman keras dan yang haram. Makna kedua seperti firman-Nya وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا “Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya.” QS. Hud 6 Maka Allah Ta’ala memberikan rezeki kepada binatang-binatang, hal itu tidak disifati bahwa binatang itu memilikinya, tidak juga Allah telah menghalalkan dengan halal secara agama, karena tidak ada beban kewajiban terhadap binatang ternak, -begitu juga anak-anak dan orang-orang gila- akan tetapi dia tidak memilikinya dan juga tidak diharamkan kepadanya. Adapun yang diharamkan adalah sebagian kecil dari apa yang dikonsumsi manusia, dia termasuk rezeki yang Allah mengetahui bahwa makanan itu dikonsumsi, maka Allah membatasinya. Berbeda dengan apa yang dihalalkan dan dapat dimiliki. Sebagaimana riwayat yang terdapat dalam dua kitab shahih; Shahih Bukhari dan Muslim as Shahihain dari Ibnu Masud dari Nabi sallallahu alaihi wa sallam, sesungguhnya beliau bersabda يُجْمَعُ خَلْقُ أَحَدِكُمْ فِي بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِينَ يَوْمًا نُطْفَةً ، ثُمَّ يَكُونُ عَلَقَةً مِثْلَ ذَلِكَ ، ثُمَّ يَكُونُ مُضْغَةً مِثْلَ ذَلِكَ ، ثُمَّ يُبْعَثُ الْمَلَكُ ، فَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ فَيُقَالُ اُكْتُبْ رِزْقَهُ ، وَأَجَلَهُ ، وَعَمَلَهُ ، وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيدٌ ، ثُمَّ يُنْفَخُ فِيهِ الرُّوحُ ، قَالَ فَوَاَلَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ إنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ حَتَّى مَا يَكُونُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إلَّا ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلَهَا وَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ حَتَّى مَا يَكُونُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إلَّا ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيَدْخُلَهَا “Dikumpulan penciptaan salah seorang di antara kalian di rahim ibunya selama empat puluh hari berupa nuthfah hasil pembuahan sperma dan ovum, kemudian berupa alaqah cairan kental seperti itu empat puluh hari, kemudian berupa mudghoh sekerat daging seperti itu empat puluh hari. Kemudian malaikat diutus kepadanya dan diperintahkan mencatat empat hal. Dikatakan, ”Tulislah rezekinya, ajalnya, amalnya, sengsara atau bahagia. Kemudian ditiupkan ruh di dalamnya. Maka beliau Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berkata, “Sungguh, demi yang jiwaku ada ditangan-Nya bahwa salah seorang di antara kalian ada yang beramal dengan amalan penduduk surga, sampai jarak antara dia dengan surga tinggal sehasta, kemudian telah datang keketapan, sehingga dia beramal seperti amalan penduduk neraka, maka dia masuk kedalamnya. Ada juga salah seorang di antara kalian yang beramal dengan amalan penduduk neraka sampai jarak antara dia dan neraka tinggal sehasta, akan tetapi telah ada ketetapan, maka dia beramal dengan amalan penduduk surga sehingga dia memasukinya. Rezeki haram telah Allah tentukan dan ditulis oleh para Malaikat dan Dia termasuk di bawah kehendak Allah kepada makhluk. Meskipun begitu Allah telah mengharamkan dan melarangnya. Maka pelakunya berhak mendapatkan murka, kehinaan dan hukuman yang layak dari Allah . Majmu Fatawa, 8/545. Wallahu a’lam
dalam Rezeki kita ada hak orang lain 072900 Komentar ﺍﻟﺴَّﻼَﻡُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺔُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺑَﺮَﻛَﺎﺗُﻪMentemen yg dirahmati Allah kadang kita beranggapan nafkah atau rezeki yg kita dapatkan oleh hasil keringat kita sendiri adalah milik kita sendiri semua nya ...ternyata tidak ...sebab ada sebagian yg kita miliki itu ada bagian hak orang lain termasuk anak yatim... jadi klo kita tidak mengeluarkannya mska kita sama dengsn memakan hak orang lain termaxuk hak yatim Ketika kita punya pisang tidak di makan semuanya akan tetapi pisang itu terlebih dulu kita mengupas kulitnya dan kita berikan kepada kambing atau kelinci kulit pisang adalah hak orang lain atau kelinci...apa yang terjadi bila makan pisang termasuk kulitnya... Hadis riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, Jauhilah tujuh hal yang mengekalkan di neraka. Ada yang bertanya, Ya Rasulullah, apakah tujuh hal itu ؟ Rasulullah saw. bersabda, Menyekutukan Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang benar, makan harta anak yatim, makan riba, melarikan diri dari medan pertempuran dan menuduh wanita baik-baik yang dalam kelalaian dan beriman melaksanakan zina 52 - وَٱللَّهُ يَدۡعُوٓاْ إِلَىٰ دَارِ ٱلسَّلَـٰمِ وَيَہۡدِى مَن يَشَآءُ إِلَىٰ صِرَٲطٍ۬ مُّسۡتَقِيم Posted in
REZEKI merupakan salah satu perkara yang menjadi rahasia Allah SWT. Disebutkan Allah dalam ayat Al-Quran tentang rezeki. Rezeki sama halnya dengan kematian seseorang, umur, dan jodoh. Namun, Allah sudah menegaskan bahwa setiap makhluk di muka bumi telah dijami rezekinya. Itu Karena itulah sudah selayaknya kita sebagai umat muslim yang beriman kepada Allah untuk tidak lagi merasa gelisah mengenai masalah rezeki. Karena persoalan rezeki sudah diatur oleh Allah, kita sebagai hambanya hanya perlu berikhtiar mengusahakan yang terbaik untuk meraihnya. Islam memandang rezeki bukan hanya sebatas materi, kenikmatan lain yang berupa non-materi seperti kesehatan, kebahagiaan, keharmonisan rumah tangga, ilmu pengetahuan, pekerjaan, dan lain sebagainya juga termasuk rezeki yang sangat berharga dan perlu disyukuri. Karena pada hakikatnya, segala karunia Allah yang dirasa nikmat dan membawa manfaat adalah rezeki. Maka rezeki bukan hanya dalam bentuk uang berlimpah, rumah megah, kendaraan mewah, dan semacamnya. Dikutip dari halaman Mutiaraislam, berikut ayat-ayat Al-Quran tentang Rezeki Ayat Al-Quran Tentang Rezeki Ar-Rum 37 Ilustrasi. foto Unsplash أَوَلَمْ يَرَوْا أَنَّ اللَّهَ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقْدِرُ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ “Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwa Allah yang melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dan Dia pula yang membatasinya bagi siapa yang Dia kehendaki. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang beriman.” Ayat Al-Quran Tentang Rezeki Al-Ankabut 62 اللَّهُ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَيَقْدِرُ لَهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ “Allah melapangkan rezeki kepada orang yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya dan Dia pula yang membatasi baginya. Sungguh, Allah Maha Mengetahui terhadap segala sesuatu.” BACA JUGA Berikut 7 Ayat Al-Quran tentang Berbakti Kepada Kedua Orangtua Ayat Al-Quran Tentang Rezeki Al-Qasas 82 وَأَصْبَحَ الَّذِينَ تَمَنَّوْا مَكَانَهُ بِالْأَمْسِ يَقُولُونَ وَيْكَأَنَّ اللَّهَ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَيَقْدِرُ ۖ لَوْلَا أَنْ مَنَّ اللَّهُ عَلَيْنَا لَخَسَفَ بِنَا ۖ وَيْكَأَنَّهُ لَا يُفْلِحُ الْكَافِرُونَ “Orang-orang yang mengharapkan kedudukannya Qarun itu berkata, “Aduhai, benarlah kiranya Allah yang melapangkan dan membatasi rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya. Sekiranya Allah tidak melimpahkan karunia-Nya kepada kita, tentulah Dia sudah membenamkan kita pula. Aduhai, benarlah kiranya tidak akan beruntung orang-orang yang mengingkari nikmat Allah.” Ayat Al-Quran Tentang Rezeki Al-Isra 30 إِنَّ رَبَّكَ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقْدِرُ ۚ إِنَّهُ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيرًا بَصِيرًا “Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezeki dan membatasinya bagi siapa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya, Dia Maha Mengetahui lagi Maha Melihat hamba-hamba-Nya.” Ayat Al-Quran Tentang Rezeki Ar-Ra’d 26 اللَّهُ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقْدِرُ ۚ وَفَرِحُوا بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا فِي الْآخِرَةِ إِلَّا مَتَاعٌ “Allah melapangkan rezeki dan membatasinya bagi siapa yang Dia kehendaki. Mereka bergembira dengan kehidupan dunia, padahal kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang sedikit dibanding kehidupan akhirat.” Ayat Al-Quran Tentang Rezeki As-Syura 19 Ilustrasi. foto unsplash اللَّهُ لَطِيفٌ بِعِبَادِهِ يَرْزُقُ مَنْ يَشَاءُ ۖ وَهُوَ الْقَوِيُّ الْعَزِيزُ Allah Maha lembut terhadap hamba-hamba-Nya, Dia memberi rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki, dan Dia Maha kuat lagi Maha perkasa. Ayat Al-Quran Tentang Rezeki Fathir 3 يَا أَيُّهَا النَّاسُ اذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ ۚ هَلْ مِنْ خَالِقٍ غَيْرُ اللَّهِ يَرْزُقُكُمْ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ ۚ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ فَأَنَّىٰ تُؤْفَكُونَ “Wahai manusia, Ingatlah akan nikmat Allah kepadamu. Adakah pencipta selain Allah yang dapat memberi kamu rezeki dari langit dan bumi? Tidak ada tuhan selain Dia, maka mengapa kamu berpaling dari ketauhidan?.” BACA JUGA Pentingnya Memiliki Sifat Pemaaf, Berikut Ayat-ayat Al-Quran tentang Memaafkan Ayat Al-Quran Tentang Rezeki Saba 24 قُلْ مَنْ يَرْزُقُكُمْ مِنَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۖ قُلِ اللَّهُ ۖ وَإِنَّا أَوْ إِيَّاكُمْ لَعَلَىٰ هُدًى أَوْ فِي ضَلَالٍ مُبِينٍ Katakanlah Muhammad, “Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan dari bumi?” Katakanlah, “Allah,” dan sesungguhnya kami atau kamu orang-orang musyrik, pasti berada dalam kebenaran atau dalam kesesatan yang nyata. Ayat Al-Quran Tentang Rezeki Al-Ankabut 60 وَكَأَيِّنْ مِنْ دَابَّةٍ لَا تَحْمِلُ رِزْقَهَا اللَّهُ يَرْزُقُهَا وَإِيَّاكُمْ ۚ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ “Dan berapa banyak makhluk bergerak yang bernyawa yang tidak mampu membawa mengurus rezekinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezeki kepadanya dan juga kepadamu. Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” Ayat Al-Quran Tentang Rezeki An-Naml 64 أَمَّنْ يَبْدَأُ الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيدُهُ وَمَنْ يَرْزُقُكُمْ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ ۗ أَإِلَٰهٌ مَعَ اللَّهِ ۚ قُلْ هَاتُوا بُرْهَانَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ “Bukankah Dia Allah yang menciptakan makhluk dari permulaannya kemudian mengulanginya lagi, dan yang memberimu rezeki dari langit dan bumi? Apakah di samping Allah ada tuhan yang lain? Katakanlah, “Datangkanlah bukti kebenaranmu, jika kamu adalah orang-orang yang benar.”[] SUMBER MUTIARAISLAM HARIASPRIYONO
sebagian rezeki kita milik orang lain